Jumat, 06 Februari 2009

CERITA DARI BAKUL KERTAS KILOAN

PENEMUAN KERTAS

Bagaimana seandainya tidak ditemukan kertas? Mungkin para pujangga akan kesulitan menulis syair-syairnya. Penemu teknologi tak mampu menulis teori-teorinya panjang lebar. Mungkin rekan muda juga akan kesulitan surat-suratan. Pak pos juga keberatan bila membawa beberapa bongkah batu, setumpuk daun lontar atau sekarung tulang untuk mengungkapkan kata-kata cinta, tagihan utang.
Dengan ditemukan kertas didaratan Cina, informasi dan kebudayaan Cina dapat di ketahui oleh dunia luar. Hal ini merupakan jasa dari Ts’ai Lun ± 105 pada masa kaisar Ho Ti yang menemukan kertas. Ia menggunakan Bambu untuk dibuat bubur kertas kemudian di keringkan menjadi lembaran kertas. Sebelum ditemukan kertas, di Cina media tulis yang dipakai untuk tulis adalah bambu, bagi yang mampu dengan kain sutra. Sedangkan di daerah barat untuk mendokumentasikan surat-surat penting di atas kulit kambing. Orang Yunani menggunakan Papirus. Di timur tengah ada yang menggunakan Tulang. Di Asia Tenggara menggunakan daun lontar dan sebokah batu, termasuk di Indonesia para pujangga menuliskan peristiwa-peristiwa masa lalu pada sebuah prasasti, coba kalau ada kertas, mungkin penulisannya akan lebih ditail dan para akriolog tak kan kesulitan menterjamahkan makna2 simbolik.
Penemuan kertas oleh Ts’ai Lun mempengaruhi kemajuan di dunia, para pengusa dapat mencatat administrasi kerajaan. Penulis tata cara pertanian, banyak karya-karya Romawi, Yunani, Timur tengah di tulis ulang dengan media kertas. Penulisan dalam kertas masih terbatas dan belum ada usaha penggandaan, atau mencetak dalam partai besar. Baru tahun 1400-1468 Johan Gutenberg menemukan mesin cetak (Nenek moyangnya Foto Copy). Awal-awalnya ia terispirasi pada segel dan stempel cap yang digunakan Cina dalam menggandakan buku. Sedangkan Gutenberg menemukan cetak blok sehingga memungkinkan percetakan sejumlah besar eksemplar buku.
Rekan muda sangat beruntung hidup di jaman tehnologi yang mengalami kemajuan pesat. Meski hidup dijaman Digital namun peran kertas, masih diperlukan. Kita dapat mendapatkan buku-buku dengan mudah, informasi dapat kita terima secara cepat dan detail dengan membaca Koran, majalah, Bulletin, Tabloit dan baca. Penemuan kertas sangat memudahkan orang atau bangsa saling berkomunikasi, berinteraksi. Sehingga apa yang telah dicapai bangsa tertentu akan dipublikasikan, dikaji menjadi penemuan dan menjadi persoalan bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar